Warga Ciheulang Sukses Kembangkan Bisnis Ternak Puyuh Petelur Dengan Omset 6 juta/bulan

Picsart_24-03-28_21-45-19-474

Bandung, FajarNews– Desa Ciheulang terletak di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, desa ini terkenal dengan warganya yang menggeluti profesi di bidang peternakan ayam. Berbeda dengan yang lain salah satu warga desa Ciheulang bernama bapak Genda memilih untuk mengembangkan usaha ternak puyuh petelur dengan nama usaha “Muda Berkarya” mulai tahun 2020 hingga sekarang, bahkan omset bersih yang didapat sudah mencapai 6 juta) bulan.

Apa pikiran yang ada dibenak kita ketika ditanya masakan telur puyuh? Lezat, bergizi, bentuknya yang mungil, sumber protein, menjaga kesehatan saraf, meningkatkan energi, serta masih banyak lagi manfaat telur puyuh lainnya.

Telur puyuh merupakan telur yang dihasilkan dari peternakan burung puyuh. Telur puyuh kerap dijadikan bahan masakan yang lezat tidak hanya dikalangan masyarakat Indonesia saja bahkan telur puyuh juga kerap kali menjadi bahan masakan yang mahal di luar negeri. Tak mengherankan jika omset yang didapat Bapak Genda perharinya sudah mencapai ratusan ribu bahkan penghasilan tersebut sudah lebih dari cukup.

Kementerian Ketenagakerjaan saat ini sedang gencar gencarnya melakukan program penguatan ekonomi masyarakat melalui program Tenaga Kerja Mandiri Pemula dan Lanjutan (TKMP/L) diseluruh Provinsi.

Terkhusus, di Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja (BBPKK) Lembang, Bandung Barat.

Genda yang memiliki nama usahanya “Muda Berkarya’ adalah salah satu binaan dari BBPKK Tenaga Kerja Mandiri Pemula (TKMP) kelompok yang terdiri dari 10 orang peserta, berupa modal usaha sebesar Dua Puluh Juta Rupiah tahun 2020.

Genda Toriq Muhamad bersama Ropiudin dan Aceng “Mudah Berkarya” dengan usaha peternakan telor burung puyuh yang beralamat kampung Nyelundung RT 01 RW 02 Desa Ciheulang Kecamatan Ciparaya Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengajukan proposal kepihak Kementerian Ketenagakerjaan, dan proposal tersebut disetujui.

Genda menjelaskan bahwa setelah pihaknya mendapat bantuan dari Kemnaker tahap Tenaga Kerja Mandiri Pemula (TKMP) tahun 2020, pihaknya kembali mendapat bantuan modal usaha Tenaga Kerja Mandiri Lanjutan Perorangan (TKML) sebesar 15 juta rupiah tahun 2023

Kemudian, pihaknya mengikuti pelatihan selama 5 hari di BBPPK Lembang Bandung Barat, pelatihan lebih kearah pengembangan bisnis, mulai dari ternak, penyakit , pakan serta budidaya dan pelatihan langsung dilaksanakan diarea peternakan unggas.

Lanjutnya, ketertarikan berternak telur burung puyuh dilatarbelakangi oleh permintaan pasar telur burung puyuh diwilayahnya begitu besar, bahkan pihaknya mengalami kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar yang begitu tinggi, sehingga pihaknya pun meminta bantuan dari sesama peternak telur burung puyuh yang lain.

Saat ini sambungnya, ada sekitar 800 ekor burung puyuh berada dikandangnya yang berukuran 3×8 meter persegi. Jadi, 800 ekor burung puyu menghasilkan 6 sampe 7 kilo gram perhari. Jadi, pihaknya mampu menjual sebanyak 600 hingga 700 butir telur burung puyuh setiap harinya, dengan pendapatan perharinya mencapai 200 an ribu, bahkan dalam sebulan dapat meraup omset sebesar 6 juta rupiah.

Cara memasarkan, lanjutnya, melalui agen yang sudah menjadi rekanan selama ini, agen langsung datang mengambil telur burung puyuh yang sudah disiapkan.

Kendala yang dihadapi selama ini, menurut Gendah adalah masalah penyakit dan mahalnya harga pakan. Untuk itu pihaknya melakukan pembersihan kandang dua sampai tiga hari sekali guna menjaga kebersihan dan kesehatan ternak burung puyu. Terkait pakan pihaknya harus mencari pakan yang baik sehingga telur yang dihasilkan juga tentu baik.

Harapannya, agar kedepannya ada lagi bantuan dari Kemnaker dalam hal pengembangan usaha , mengingat lahan disekitar ini masih luas. (Rob)