Pekerja Mendesak Menaker Yassierli Segera Evaluasi Pejabat Eselon Satu dan Dua Kemnaker
Jakarta, FajarNews — Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli didesak agar segera melakukan evaluasi para pejabat eselon 1 dan II dilingkungan kerja Kemnaker guna memastikan kinerja dan kompetensinya.
Menaker, Yassierli
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (DPN OPSI) , Timboel Siregar kepada Wartawan di Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2024.
Menurut Timboel, ketika ada kerja kerja Pejabat yang dirasakan kurang harus segera dievaluasi dan tidak menjadi terus menerus , karena apa ? masalah ketenagakerjaan ini harus bisa memastikan dialog sosial berjalan baik.
Timboel menambahkan bahwa selama ini tanpa dievaluasi, tanpa mendegarkan para stakeholder, kita berharap agar penempatan pejabat disesuaikan keahlian dan kompetensi yang dimiliki.
Sekjen DPN OPSI, Timboel Siregar.
Kedepannya, Timboel mengharapkan agar pejabat pejabat yang tidak memiliki kehlian kemampuan seharusnya segera diganti mengingat tantangan ketenagakerjaan kedepan semakin berat dan kompleks.
Oleh karena nya, Menaker yang baru dilantik dalam Kabinet Merah Putih (KMP) segera melakukan evaluasi, sehingga pejabat pejabat dirasakan kurang bisa mengikuti agar segera dicopot.
Timboel menjelaskan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan adalah Kementerian yang sangat Strategis dalam rangka untuk mendukung peningkatan lapangan kerja dengan produktivitas pekerja, mengingat kebutuhan utama bangsa kita hari ini adalah lapangan kerja. Bahwa faktanya adalah selama beberapa tahun terakhir ini kita mengalami defisit angkatan kerja. Tahun 2014 dengan realisasi investasi 493 triliun itupun tercipta hanya 1,42 juta orang lapangan kerja , itu lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan angkatan kerja sekitar 3 jutaan.
Kemudian ditahun 2017 juga tercipta hanya 1,17 juta orang lapangan kerja turun dengan realisasi investasi yang naik menjadi 692,8 triliun. Tahun 2020, dengan 826, 3 triliun realiasasi investasi hanya tercipta 1,39 juta itu juga masih terjadi defisit angkatan kerja.
Lanjutnya, tahun 2023 kemarin terakhir dari 1.418, 9 triliun artinya peningkatan realisasi investasi yang cukup signifikan 600 triliun tapi dia hanya bisa menciptakan 1,82 juta orang, artinya masih defisit dari 4,2 juta angkatan kerja kita.
Untuk diketahui, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dimasa akhir tugas sebegai menteri, telah melakukan kebijakan dengan mengganti serta mengisi posisi dan jabatan sejumlah pejabat baik itu pejabat eselon I, II, Kordinator dan Subkordinator beberapa kali. Bahkan, ada beberapa pejabat dinilai tidak memiliki kompetensi tetapi tetap dilantik, mirisnya lagi, ada pejabat yang diduga punya masalah tetap dilantik bahkan beberapa pejabat belum genap satu tahun menduduki jabatan tiba tiba pejabat tersebut dilantik untuk jabatan eselon II yang nota bene diduga belum memenuhi syarat.(Rob).