Forum Group Discussion (FGD) Kegiatan Hasil Monitoring Dan Evaluasi Tenaga Kerja Mandiri Pemula BPKK Bekasi Menghasilkan Data Riil Untuk Rekomendasi Monev

IMG-20240831-WA0001

Karawang, FajarNews –  Kepala Balai Perluasan Kesempatan Kerja (BPKK) Bekasi, Lucia Hartiningtyas Mardyasari, menghadiri kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dengan topik Membangun dan Mengkompilasi Data Monitoring dan Evaluasi Penerima Bantuan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Pemula Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Balai Perluasan Kesempatan Kerja (BPKK) Bekasi. Peserta kegiatan FGD ini sebanyak 36 orang. Satu yang membuat saya bahagia kepada peserta yang selalu semangat selama kegiatan FGD ini dilaksanakan di Hotel Mercure Karawang, dari Hari Rabu sampai Jum’at at tanggal 28-30 Agustus 2024. Demikian dikatakan oleh Kepala BPKK Bekasi, Lucia Hartiningtyas Mardyasari saat menutup kegiatan ini di Karawang, Jum’at, (30/08/2024).

Peserta Forum Group Discussion (FGD) BPKK Bekasi foto bersama dengan Kepala BPKK Bekasi, Lucia Hartaningtyas Mardyasari di Karawang, Jum’at, (30/08/2024).

Kegiatan FGD ini diikuti dari Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Karawang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi. Juga mendatangkan dua nara sumber yang berkompeten di masing masing bidangnya. Ir. Sanggap Purba Pakar Produktivitas sekaligus Ketua Umum Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia dan Ketua LSP Produktivitas sebagai nara sumber pertama di hari pertama dan hari kedua. Materi yang disampaikan adalah menyoroti metode rekomendasi Monev TKM Pemula. Hera Hardiyati, nara sumber kedua secara online. Materinya yang disampaikan menjalankan klasifikasi pemetaan hasil Monev.

Kepala Balai Perluasan Kesempatan Kerja (BPKK) Bekasi, Lucia Hartiningtyas Mardyasari,ST,M.Kom,M.M saat menutup kegiatan FGD di Karawang, Jum’ at, (30/08/2024).

Strategi yang dibahas dalam kegiatan FGD ialah hasil Monitoring dan Evaluasi Tenaga Kerja Mandiri Pemula (TKMP).

Kepala Balai Perluasan Kesempatan Kerja (BPKK) Bekasi, Lucia Hertiningtyas menyampaikan rasa terimakasihnya kepada peserta kegiatan FGD karena hari ini terasa bahagia melihat dan berjumpa dalam keadaan sehat walafiat. “Satu yang membuat saya bahagia kepada peserta kegiatan FGD yang selalu semangat. Motivasi dirinya yang luar biasa. Beberapa proses sudah dilalui pertama dengan nara sumber Sanggap Purba dan peserta sudah membuat rekomendasi tindak-lanjut tinggal finalisasinya,” ujarnya.

Lucia Hertiningtyas mengatakan bahwa kegiatan ini belum selesai. Ada beberapa tahap yang kita cek kembali. Apakah analisa data yang sudah disiapkan untuk pimpinan Balai Perluasan Kesempatan Kerja itu sudah relevan. Perlu ada beberapa tahapan dan akan kita undang lagi kedua nara sumber yaitu Sanggap Purba dan Hera Hardiyati. Setelah itu kalau bisa finalisasi pada bulan Desember 2024. Jadi masih ada waktu untuk mencek kembali. “Kita perlu panjatkan puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena anugerahnya akhirnya FGD terkait dengan hasil monitoring dan evaluasi pasca teman teman melaksanakan tugas dilapangan,” ungkapnya.

Lanjut Lucia menjelaskan, nanti akan ada tambahan ketika ada revisi karena ada beberapa catatat dari PUUK bidang Tenaga Kerja Mandiri yang menyampaikan masih memungkinkan melakukan monitoring dan evaluasi. Namun setelah kita melewati dua malam di Hotel Mercure ini apa yang peserta FGD catat. Bahwa monitoring dan evaluasi tidak hanya datang kemudian foto foto, mengisi instrumen yang telah disiapkan oleh Direktorat Bina Perluasan Kesempatan Kerja (PKK). “Instrumen yang kita peroleh dari Direktorat Bina PKK lebih kepada pemantauan bagaimana penerimaan bantuan TKM Pemula itu sudah melaksanakan atau sudah mempertanggungjawabkan laporannya. Jadi ada laporan pertanggungjawaban ketika mereka menerima bantuan,” ungkap Lucia.

Menurut Lucia Hertiningtyas dari tahun kemarin menerima bantuan sebesar 20 juta untuk sepuluh orang. Yang tahun ini ber beda juknisnya. Pertanggungjawaban itu yang perlu kita pantau. Sebetulnya ada dua versi disini kalau kita ingin mendapatkan atau menggali kebutuhan penerima bantuan TKM dalam rangka kemandirian mereka maka perlu instrumen yang lain. Kalau dari Direktorat Bina PKK itu bermohon ke kita untuk membantu melakukan monitoring dan evaluasi perlu juga kita dukung karena Direktorat Bina PKK bertanggungjawab terhadap distribusi bantuan program yang diterima oleh masyarakat. Jadi perlu kita bantu. Namun, mengingat kembali bahwa untuk anggaran monitoring dan evaluasi kita terbatas tidak bisa mencakup. Salah satu contoh data Tenaga Kerja Mandiri Pemula tahun 2023 yang kita terima kira kira sekitar 9.000 dan hampir 10 ribu kelompok. Kalau dikalikan 10 ribu berarti yang menerima bantuan itu 100 ribu kali 10 ribu. Kita tidak bisa memantau semua dari hulu ke hilir, jelas Lucia.

Dikatakan Kepala BPKK Bekasi ini tanggungjawab kita bukan hanya di tahun 2023, tahun yang lampau tahun 2022 yang kita melaksanakan Monev pun itu belum tercapai semua. Bagaimana kita tahu bahwa mereka yang sudah menerima bantuan Tenaga Kerja Mandiri Pemula itu melaksanakan atau bertanggungjawab terhadap bantuan yang sudah mereka terima. “Kalau boleh saya petakan itu penciptaan Tenaga Kerja Mandiri itu lebih kepada out put. Out Put BPKK adalah menciptakan TKM Pemula kemudian bidang lainnya peningkatan jejaring perluasan kesempatan kerja itu lebih kepada opininya. On come benevit,impact. Impactnya apa yang kita harapkan adanya penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.

Lebih lanjut Lucia mengatakan kita akan memberikan data yang riil kepada Kementerian kita ini dampak impact dari kegiatan bantuan program itu. Kalau belum berhasil berarti fungsi balai itu belum bisa berjalan maksimal. Ini yang perlu kita perhatikan. Jadi saya berterimakasih karena sudah menjalankan tugas dengan baik monitoring dan evaluasi. Kemudian forum ini bagian dari tindaklanjut. Apa yang bisa kita referensikan. Referensi itu ada dua. Jika tidak menerima kita tidak boleh marah. Syukur syukur referensi itu diterima. Kalau itu diterima berarti itu akan memperkaya Direktorat Bina PKK untuk pengembangan dari program bantuan TKM Pemula.

Ditambahkan Lucia, Bu Menteri mencanangkan 9 lompatan Ketenagakerjaan Kementerian. Salah satu dari 9 lompatan itu adalah Transformasi Perluasan Kesempatan Kerja (PKK). Transformasi seperti apa kata Lucia, transformasi itu kalau bantuan itu sudah di distribusikan tanpa pendamping yang baik berarti tidak ada penyerapan tenaga kerja, itu berarti satu kegagalan balai dalam melaksanakan tugasnya. “(Rob).