BPKK Bekasi Gelar Kegiatan FGD Hasil Monitoring Dan Evaluasi TKM Pemula
Karawang, FajarNews– Balai Perluasan Kesempatan Kerja (BPKK) Bekasi menggelar kegiatan Forum Group Discussion (FGD) di Hotel Mercure Karawang selama tiga hari Rabu-Jum’at at dari mulai tanggal 28-30 Agustus 2024. Forum Group Discussion itu dihadiri peserta dari Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, turut hadir sebagai nara sumber Sanggap Purba dan dibuka langsung oleh Kepala Balai Perluasan Kesempatan Kerja ( BPKK) Bekasi, Lucia Hartiningtyas Mardyasari,ST,M.Kom, M.M.
Kepala Balai Perluasan Kesempatan Kerja (BPKK) Bekasi, Lucia Hartiningtyas Mardyasari,ST,Kom,M.M saat acara pembukaan FGD di Karawang, Rabu, (28/08/24).
Dalam sambutannya Kepala Balai Perluasan Kesempatan Kerja Bekasi, Lucia mengatakan berdasarkan Permenaker Nomor 1 tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja unit pelaksana teknis di Kementerian Ketenagakerjaan Balai Perluasan Kesempatan Kerja Bekasi memiliki tugas yaitu melaksanakan penciptaan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dan peningkatan jejaring perluasan kesempatan kerja.
Lanjutnya, hari ini kita akan bersama sama menyelami setiap aspek kegiatan yang telah berlangsung, mengidentifikasi pencapaian yang patut kita syukuri, serta mengevaluasi hambatan dan tantangan yang mungkin muncul. “Melalui proses evaluasi ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai efektivitas strategi yang telah diimplementasikan dan merumuskan langkah langkah kongkret untuk perbaikan di masa mendatang. Kegiatan ini merupakan wujud dari suatu sinergitas data yang dihasilkan oleh tim subtansi Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Pemula dengan tim substansi peningkatan jejaring perluasan kesempatan kerja,” ujarnya.
Output dari kegiatan ini kata Lucia menjelaskan, tersedianya data dan informasi terkait dengan Tenaga Kerja Mandiri Pemula yang pada tahun 2025 akan diberikan peningkatan kapasitas oleh tim dari substansi jejaring perluasan kesempatan kerja. Dari hasil turun lapangan yang kita lakukan, banyak kita menemukan penerima bantuan tenaga kerja mandiri pemula yang sangat potensial usahanya berkembang, namun mereka terkendala beberapa hal, baik itu akses pasar, packaging, izin usaha, permodalan dan lain lain.
Menurut Lucia Hartiningtyas dari kondisi tersebut ini merupakan salah satu tugas dari Balai Perluasan Kesempatan Kerja, untuk membantu para penerima bantuan ini mengembangkan usaha mereka. Kita tidak hanya memberikan bantuan uang saja tapi kota juga perlu memastikan keberlanjutan dari usaha yang mereka jalankan. “Dengan tersedianya data factual dilapangan terkait kondisi perkembangan usaha TKM Pemula ini, kita dapat merumuskan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, ini akan menjadi sebuah langkah konkret yang kita lakukan untuk membantu masyarakat,” ungkapnya.
Kata Lucia Kepala BPKK Bekasi ini mengatakan, kegiatan FGD ini perlu kita lakukan secara berkelanjutan, tidak hanya evaluasi hasil monitoring kegiatan tenaga kerja mandiri pemula namun juga kegiatan lainnya. Proses evaluasi yang kita lakukan bisa beberapa aspek, yang nantinya akan memotret hasil sesuai dengan sasaran kinerja kita atau tidak. Monitoring dan evaluasi merupakan dua unsur yang tak terpisahkan dalam rangka menjamin keberhasilan suatu kegiatan, monitoring membantu kita untuk terus mengawasi dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sesuai dengan rencana awal.
Sementara itu, lanjut Lucia, evaluasi membuka ruang bagi refleksi mendalam terhadap hasil yang telah dicapai, memberikan wawasan yang berharga untuk perbaikan dan peningkatan kedepan. “Saya mengajak kita semua untuk terlibat secara aktif, berbagi pandangan dan menyampaikan saran saran yang konstruktif. Koloborasi dan komunikasi yang baik antar semua pihak akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengoptimalkan hasil dari setiap kegiatan yang kita laksanakan,” jelasnya.
Lebih lanjut Lucia Kepala BPKK ini menjelaskan, mari kita jadikan sesi evaluasi ini sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang bersama. Semoga hasil evaluasi hasil monitoring ini tidak hanya menjadi hanya menjadi dokumen semata, tetapi juga menjadi pijakan yang kokoh untuk melangkah ke tahapan berikutnya membantu masyarakat meningkatkan taraf hidup kearah yang lebih baik. “Semoga dengan terselenggaranya acara ini dapat membawa perubahan yang baik dari sisi kualitas data sehingga arah kebijakan yang diputuskan bisa sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” pintanya.
Ditambahkan oleh Lucia dengan memperhatikan hal hal diatas, maka saya memandang kegiatan FGD hasil monitoring dan evaluasi tenaga kerja mandiri pemula dapat menghasilkan data dan informasi yang berguna bagi keberlanjutan kegiatan yang mendukung pengembangan usaha penerima bantuan TKM Pemula. “Mengingat pentingnya kegiatan ini, kepada para peserta, saya mengharapkan agar kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya dan dapat mengimplementasikan di tempat kerja masing masing,” pintanya
Perlu diketahui kata Lucia menerangkan, capaian kinerja BPKK Bekasi tahun 2022 & 2023 penciptaan TKM Pemula (Start UP). Monitoring dan Evaluasi tahun 2022 sebanyak 188 kelompok. Monitoring dan Evaluasi tahun 2023 sebanyak 446 kelompok.
Rembuk kawasan ada 11 lokasi. 11 lokasi X 50 orang= 550 orang.
Maksud dan tujuan kegiatan Forum Group Discussion dilaksanakan kata Lucia antara lain:
1. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia dan usaha TKM Pemula
2. Mengatasi permasalahan dan hambatan usaha.
3. Mengembangkan usaha dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
4. Menjadi TKM Pemula yang mandiri.
5. Mempersiapkan untuk dapat mengikuti program TKM Lanjutan.
Sementara itu yang mewakili Kadisnakertrans Karawang, Soni Lutfi Rahman selaku Kabid Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang dalam sambutanya meminta maaf atas ketidak hadiran Kadisnakertrans Karawang pada acara Forum Group Discussion (FGD).
Soni Lutfi Rahman mengatakan, seharusnya Kadisnakertrans hadir tetapi karena sesuatu hal penting dan sedang ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkannya. “Saya pertama berterimakasih kepada Kepala Balai Perluasan Kesempatan Kerja (BPKK) Bekasi karena sudah memilih Karawang untuk dijadikan tempat FGD. Walaupun acaranya hanya dua malam. Coba acaranya dua Minggu akan menambah PAD Karawang. Yang pasti kami bangga,” ujarnya.
Soni Lutfi Rahman mengatakan, kami di Disnakertrans Karawang ini ada tiga aktivitas antara lain, pertama penempatan, kedua perluasan kesempatan kerja dan ketiga Transmigrasi. Jadi semua yang berhubungan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) ada disini. Khususunya lebih kerasnya di penempatan. Ketika berbicara perluasan bahasanya mudah diucapkan tapi agak sulit ketika dirasakan. Apa lagi berbicara Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Pemula, ini harus dirubah pola pikir atau midsetnya. Sayangnya, Karawang setiap tahun meluluskan sekitar 30 ribu. Kita ada sebanyak 161 Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/ SMK). “Tahun kemarin Alhamdulillah ada 30 ribu pengangguran baru,” ungkapnya.
Soni Lutfi Rahmad menambahkan, iklim Karawang dan Disnaker sama. UMK kita tidak beda jauh, industri pun tidak beda jauh. Kami Bidang Binapenta untuk perluasan kerja melakukan kerjasama atau berkolaborasi dengan Dinas Koperasi Dan Indang. Kami bisa serap anggaran mereka sampai dua miliar. Kalau bicara Disnaker tidak bisa bekerja sendiri. Ketika bicara perluasan kesempatan kerja para Pencaker kita masih berpikir sempit. Mereka lebih bicara formal. Ketika bicara kewirausahaan agak sulit. Kenapa kata Soni mengatakan alasan paling dasar salah satunya ketika orang masuk Dunia Industri mereka sudah berpikir kemudahan. ( Rob).