BLKK As’ ad Jambi Mampu Mengurangi Pengangguran dan Kemiskinan.

Jambi, FajarNews– Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) As’ad yang berada di Propinsi Jambi, merupakan salah satu BLKK yang patut diandalkan untuk mencetak kompetensi masyarakat Jambi bidang desain mode dan tekstil. BLKK itu menunjukan kemitraannya mencetak kompetensi dan mengurangi pegangguran. Sejak BLKK itu dibangun pada 2020 lalu dan memulai pelatihan pada tahun 2021, sudah ada 48 orang alumni yang dihasilkan dan seluruhnya bekerja dan membuka usaha mandiri. Ke 48 orang alumni tersebut merupakan hasil dari program pelatihan melalui anggaran Kementerian Ketenagakerjaan dan APBD Provinsi Jambi tahun 2022.

Kepala BLKK As’ad Desi Susanti mengatakan, dari alumni tersebut 5 diantaranya dipekerjakan di BLKK untuk menjahit. Kemudian sisanya membuka usaha membuka jasa jahitan di rumah dan bekerja di industry. Bagi yang membuka usaha mandiri, kata Desi pihaknya tetap melakukan pembinaan, terutama dalam konsultasi bahan bahan dan pola jahitan.

“Kami masih tetap membina komunikasi dengan para alumni, terutama bagi mereka yang membuka usaha mandiri di rumah. ,” kata Desi di Jambi, Kamis (22/06/2023)

Ia mengatakan, sejak BLKK itu berdiri, pihaknya telah melakukan pelatihan sebanyak dua kali melalui anggaran Kemnaker dan satu kali melalui bantuan anggaran APBD Provinsi Jambi serta bantuan anggaran dari Kementerian Agama berupa alat jahit, bahan pelatihan anggaran pelatihan. Kemudian memperoleh bantuan CSR dari Bank Indonesia berupa peralatan dan up skill desainer serta etalase display (lemari pakaian dan patung manekin) Maret 2022 dan 2023.

Saat ini, kata Desi, BLKK As’ad memproduksi busana berupa busana muslim, jas, kemeja serta pakain seragam sekolah. Busana muslim itu, katanya melanjutkan dijual secara online dan offline. Namun produksi pakain jas dan kemeja merupakan orderan dari eksternal.

“Semua hasil desain dan produksi pakaian ini kami beri label (benchmark) Malabisi Indonesia dan itu sudah terdaftar di Haki,” kata Desi.

Meski saat ini mereka tidak melakukan pelatihan namun aktifitas di Gedung BLKK As’ad itu cukup tinggi. Sebab lima karyawan mantan peserta pelatihan sibuk menyelesaikan orderan menjahit pakaian baju, jas dan seragam sekolah. Mereka kata Desi, harus menyelesaikan 15 baju jahitan setiap hari. Dari hasil penjualan busana muslim dan orderan jahitan itu, BLKK itu sudah mampu mendatangkan income sebesar 45 juta/ bulan. Dari income tersebut mereka mampu meraup keuntungan sekitar 15 juta/bulan. Dengan penghasilan sebesar itu, kemandirian BLKK As’ad semakin sempurna karena kesejahteraan pengelola BLKK dan pekerjanya juga secara perlahan makin meningkat.

“Kami mempekerjakan enam tukang jahit dan semuanya merupakan mantan peserta pelatihan. Dari ke enam itu, tiga diantaranya ber status mahasiswa pondok pesantren As’ad dan tiga status karyawan. Sebagai imbal atau jasanya, ketiga mahasiswa itu memperoleh uang kuliah gratis dan uang saku. Tetapi tiga yang menjadi karyawan mendapat upah sebesar Rp. 1 juta setiap bulan dan itu belum termasuk bonus dan insentif hasil penjualan busana,” kata Desi.

Sementara itu Pembina BLKK As’ad Abdallah Husin dari BLK UPTD Propinsi Jambi menambahkan, ada program dari Gubernur Propinsi Jambi berupa bantuan Dumi Sake (Dua Miliar) untuk perkecamatan. BLKK As’ad kata Abdallah Husin mendapatkan bantuan program pelatihan berkisar Rp.60-80 juta rupiah dari dana Dumisake. Propinsi kota Jambi mengalokasikan dana pembinaan dan pelatihan setiap tahun. Dan itu merupakan program dan kolerasi kepada warga masyarakat Jambi sebagai upaya meningkat kompetensi masyarakatnya. Pemerintah Propinsi Jambi sangat konsen untuk meningkatkan kompetensi masyarakatnya dan Propinsi Jambi merupakan satu satunya yang peduli terhadap pengurangan pengangguran dan kemiskinan.(Rob).