Alumni Pelatihan BPVP Sorong, Mampu Bersaing di DUDI.

Picsart_23-07-10_09-00-28-518

Sorong, FajarNews– Alumni- alumni peserta pelatihan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sorong ini, tidak diragukan lagi keahlianya, baik itu Sumber Daya Manusia (SDM), yang mampu bersaing dalam dunia usaha dan dunia industri ( DUDI). Begitu juga skil atau keahlian alumni pelatihan ini kompetensinya tidak diragukan lagi. Hal ini sudah jelas terlihat keberhasilan alumni pelatihan di BPVP Sorong, Propinsi Papua Barat Daya ini banyak kita jumpai yang sudah bekerja dan memiliki usaha sesuai kompetensi yang didapat sewaktu pelatihan di BPVP Sorong. Data yang kami peroleh dari Kepala BPVP Sorong, Rahman Arsyad baru baru ini mengatakan, kejuruan di BPVP Sorong ini ada 13 kejuruan.

Diantaranya, kejuruan Teknik Las, kejuruan Teknik Listrik, kejuruan Teknik Manufaktur, kejuruan Fashio Technology, kejuruan Teknologi Informasii dan Komunikasi, kejuruan Pariwisata, kejuruan Teknik Kontruksi dan Bangunan, kejuruan Teknik Otomotive, kejuruan Teknik Pengolahan Hasil Pertanian, kejuruan Bisnis dan Manajemen, kejuruan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut, kejuruan Elektronik, kejuruan Teknik Refrigation. BPVP Sorong juga mempunyai fasilitas Talent Corner. Fasilitas ini kata Rahman digunakan untuk memberdayakan dan meningkatkan peran talenta muda. Talent Corner juga akan menjadi program yang memetakan talenta- talenta muda terutama di Kota Sorong hingga Propinsi Papua Barat Daya pada umumnya, sehingga dapat diberdayakan dan dikembangkan.

Rahman Arsyad Kepala BPVP Sorong ini menjelaskan, pihaknya juga dibantu oleh Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dan Industri ( FKLPI), yang ada di Kota Sorong. FKLPI ini berfungsi sebagai jembatan atau wadah komunikasi antara Lembaga Pelatihan Kerja, khususnya BPVP Sorong dan Industri dengan mempertimbangkan potensi ekonomi daerah, perkembangan dunia usaha dan teknologi, serta kebijakan- kebijakan pembangunan daerah terutama Kota Sorong. Juga pihaknya dibantu oleh Skill Development Center (SDC). SDC adalah sebuah Forum Komunikasi, Koordinasi dan Sinkronisasi yang melibatkan unsur yaitu, Academy atau Lembaga Diklat (SMK/BPVPLPK), Business/Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), Community (komunitas), Governent (pemerintah Bappeda Kota, Disnaker serta dinas terkait lainnya) dan Media (news). Skill Devolopment Center atau pusat pengembangan keahlian dikota Sorong, diharapkan menjadi salah satu tempat untuk menyiapkan SDM, sehingga angka pengangguran di Kota Sorong berkurang.


Dunia Industri di Propinsi Papua Barat Daya (Sektor Manufaktur, Sektor Garmen, Sektor Migas, Sektor Jasa, Sektor Farmasi, Sektor Hotel, Perdagangan dan Resto) dilakukan Mapping tentang kebutuhan Tenaga Kerja sesuai dengan Okupasi yang diperlukan oleh Dunia Industri. Berkordinasi dalam mengatasi ‘mismatch’ antara Supply dan Deman Tenaga Kerja, sehingga berdampak pada berkurangnya pengangguran, jelas Rahman.

Saat tim Humas Kementerian Ketenagakerjaan berkunjung ke BPVP Sorong baru baru ini melihat langsung para peserta pelatihan yang didampingi oleh Instruktur Instruktur handal yang sudah memiliki pendidikan dasar di Balai Besar milik Kementerian Ketenagakerjaan. Salah seorang Instruktur bernama Abudzar Ghifari Yusri,S.T yang dijumpai di Workshop Las mengatakan, Dikdas Instruktur Las di BBPLK Serang pada tahun 2020-2021. Ia mengatakan, sejak tahun 2019 lalu sudah menjadi Instruktur di BPVP Sorong, dan materi yang disampaikan kepada peserta pelatihan saat masuk ke Workshop Las yang utama adalah K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) harus memakai Alat Pelindung Diri (APD) dan mengikuti SOP.
“Selama menjadi Instruktur di BPVP Sorong belum ada kendala dari peserta pelatihan. Materi yang saya sampaikan pertama adalah mengenali alat alat berkaitan pekerjaan dan alat K3. Karena keselamatan dan kesehatan kerja itu yang utamanya,’ kata Abudzar.

Solideo Gloria, Syamsul Bahri, Muhammad Akbar Loukoky, Richel Siahaya, Nikfans Erik Bocaraman, peserta pelatihan di BPVP Sorong inj mengakui bahwa selama tiga bulan mengikuti pelatihan banyak ilmu yang didapatkan dari para instruknya. ” Mudah kami memahami penyampaian para instruk di BPVP Sorong ini. Yang tadinya kami tidak memahami teknik las setelah kami belajar tiga bulan disini sudah memahami bagaimana teknik las yang baik dan terutama masalah saat bekerja. Para instruktur selalu menyampaikan perlunya K3 untuk dilaksanakan,” ujar peserta pelatihan.

Hal yang sama juga dikatakan peserta pelatihan oleh Alfius Orboi, asal Timika dan Elia Way, asal Maybart, yang dijumpai di Workshop Instalasi Listrik mengakui, sebelumnya belum memahami soal instalasi listrik tetapi setelah jadi peserta pelatihan di BPVP Sorong, sudah memahami soal listrik. Penyampaian materi para instruktur kepada peserta pelatihan mudah dimengerti, baik bahasanya. Suasana disini juga seperti dirumah sendiri. Rasa kekeluargaan itu amat sangat dirasakan, jelas Alfius dan Elia Way, putra OAP (Orang Asli Papua).( Rob).Sorong, FajarNews– Alumni- alumni peserta pelatihan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sorong ini, tidak diragukan lagi keahlianya, baik itu Sumber Daya Manusia (SDM), yang mampu bersaing dalam dunia usaha dan dunia industri ( DUDI). Begitu juga skil atau keahlian alumni pelatihan ini kompetensinya tidak diragukan lagi. Hal ini sudah jelas terlihat keberhasilan alumni pelatihan di BPVP Sorong, Propinsi Papua Barat Daya ini banyak kita jumpai yang sudah bekerja dan memiliki usaha sesuai kompetensi yang didapat sewaktu pelatihan di BPVP Sorong. Data yang kami peroleh dari Kepala BPVP Sorong, Rahman Arsyad baru baru ini mengatakan, kejuruan di BPVP Sorong ini ada 13 kejuruan. Diantaranya, kejuruan Teknik Las, kejuruan Teknik Listrik, kejuruan Teknik Manufaktur, kejuruan Fashio Technology, kejuruan Teknologi Informasii dan Komunikasi, kejuruan Pariwisata, kejuruan Teknik Kontruksi dan Bangunan, kejuruan Teknik Otomotive, kejuruan Teknik Pengolahan Hasil Pertanian, kejuruan Bisnis dan Manajemen, kejuruan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut, kejuruan Elektronik, kejuruan Teknik Refrigation. BPVP Sorong juga mempunyai fasilitas Talent Corner. Fasilitas ini kata Rahman digunakan untuk memberdayakan dan meningkatkan peran talenta muda. Talent Corner juga akan menjadi program yang memetakan talenta- talenta muda terutama di Kota Sorong hingga Propinsi Papua Barat Daya pada umumnya, sehingga dapat diberdayakan dan dikembangkan.

Rahman Arsyad Kepala BPVP Sorong ini menjelaskan, pihaknya juga dibantu oleh Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dan Industri ( FKLPI), yang ada di Kota Sorong. FKLPI ini berfungsi sebagai jembatan atau wadah komunikasi antara Lembaga Pelatihan Kerja, khususnya BPVP Sorong dan Industri dengan mempertimbangkan potensi ekonomi daerah, perkembangan dunia usaha dan teknologi, serta kebijakan- kebijakan pembangunan daerah terutama Kota Sorong. Juga pihaknya dibantu oleh Skill Development Center (SDC). SDC adalah sebuah Forum Komunikasi, Koordinasi dan Sinkronisasi yang melibatkan unsur yaitu, Academy atau Lembaga Diklat (SMK/BPVPLPK), Business/Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), Community (komunitas), Governent (pemerintah Bappeda Kota, Disnaker serta dinas terkait lainnya) dan Media (news). Skill Devolopment Center atau pusat pengembangan keahlian dikota Sorong, diharapkan menjadi salah satu tempat untuk menyiapkan SDM, sehingga angka pengangguran di Kota Sorong berkurang.
Dunia Industri di Propinsi Papua Barat Daya (Sektor Manufaktur, Sektor Garmen, Sektor Migas, Sektor Jasa, Sektor Farmasi, Sektor Hotel, Perdagangan dan Resto) dilakukan Mapping tentang kebutuhan Tenaga Kerja sesuai dengan Okupasi yang diperlukan oleh Dunia Industri. Berkordinasi dalam mengatasi ‘mismatch’ antara Supply dan Deman Tenaga Kerja, sehingga berdampak pada berkurangnya pengangguran, jelas Rahman.

Saat tim Humas Kementerian Ketenagakerjaan berkunjung ke BPVP Sorong baru baru ini melihat langsung para peserta pelatihan yang didampingi oleh Instruktur Instruktur handal yang sudah memiliki pendidikan dasar di Balai Besar milik Kementerian Ketenagakerjaan. Salah seorang Instruktur bernama Abudzar Ghifari Yusri,S.T yang dijumpai di Workshop Las mengatakan, Dikdas Instruktur Las di BBPLK Serang pada tahun 2020-2021. Ia mengatakan, sejak tahun 2019 lalu sudah menjadi Instruktur di BPVP Sorong, dan materi yang disampaikan kepada peserta pelatihan saat masuk ke Workshop Las yang utama adalah K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) harus memakai Alat Pelindung Diri (APD) dan mengikuti SOP.
“Selama menjadi Instruktur di BPVP Sorong belum ada kendala dari peserta pelatihan. Materi yang saya sampaikan pertama adalah mengenali alat alat berkaitan pekerjaan dan alat K3. Karena keselamatan dan kesehatan kerja itu yang utamanya,’ kata Abudzar.

Solideo Gloria, Syamsul Bahri, Muhammad Akbar Loukoky, Richel Siahaya, Nikfans Erik Bocaraman, peserta pelatihan di BPVP Sorong inj mengakui bahwa selama tiga bulan mengikuti pelatihan banyak ilmu yang didapatkan dari para instruknya. ” Mudah kami memahami penyampaian para instruk di BPVP Sorong ini. Yang tadinya kami tidak memahami teknik las setelah kami belajar tiga bulan disini sudah memahami bagaimana teknik las yang baik dan terutama masalah saat bekerja. Para instruktur selalu menyampaikan perlunya K3 untuk dilaksanakan,” ujar peserta pelatihan.

Hal yang sama juga dikatakan peserta pelatihan oleh Alfius Orboi, asal Timika dan Elia Way, asal Maybart, yang dijumpai di Workshop Instalasi Listrik mengakui, sebelumnya belum memahami soal instalasi listrik tetapi setelah jadi peserta pelatihan di BPVP Sorong, sudah memahami soal listrik. Penyampaian materi para instruktur kepada peserta pelatihan mudah dimengerti, baik bahasanya. Suasana disini juga seperti dirumah sendiri. Rasa kekeluargaan itu amat sangat dirasakan, jelas Alfius dan Elia Way, putra OAP (Orang Asli Papua).( Rob).