BBPVP Bandung Fokuskan Pelatihan TIK atau Digital Non Boarding
Bandung, FajarNews– Balai Besar Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (BBPVP) Bandung saat ini sedang giat giatnya melakukan kegiatan pelatihan TIK atau Digital Non Boarding. Berbicara non boarding ini didominasi peserta yang berharap mengikuti pelatihan di kejuruan TIK atau Digital ini pangsa pasarnya yang sangat luar biasa banyaknya. Untuk kejuruan TIK kita fokuskan yang sifatnya non boarding.
Demikian hal tersebut dikatakan oleh Sholahudin selaku Kepala BBPVP Bandung, Selasa, 30/04)2024.
Sholahudin mengatakan, berbicara dalam tahun 2024 sudah banyak kegiatan pelatihan yang dilakukan. Namun, dari sisi pelatihan ada beberapa kejuruan kejuruan yang sudah kita buka secara bertahap. Dan saat ini kita memasuki tahap ke dua. Tahap ke dua karena kemarin terpotong dengan banyaknya liburan dan juga kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri. Maka di tahap ini kita banyak lebih membuka ke arah non boarding. Kenapa, karena kita melihat dan juga menjangkau dari sisi eksabilitas teman teman yang di Jawa Barat khusus di wilayah Bandung ini.
Ditambahkannya, terkait dengan non boarding ini, ada kejuruan TIK, kejuruan Otomotif, kejuruan Manufaktur, dan kejuruan Rebrikasi. Yang paling diminati banyak, tergantung segmentasinya. Misalnya, berbicara terkait dengan yang berbagai tahap. Ketika ber bicara berbagai tahap karena segmenntasi kita contohnya di kejuruan Otomotif cakupan nasional. Cakupan nasional itu banyak sekali kejuruan kejuruan otomotif yang memang dibutuhkan oleh para pelaku pelaku industri dan juga para daerah daerah yang memang meminta kita BBPVP Bandung untuk bisa melakukan pelatihan untuk putra putri didaerah tersebut. Jadi cakupannya nasional.
“Berbicara lokal pangsa pasar yang ada ini yang berbicara non boarding ini didominasi peserta yang berharap mengikuti pelatihan di kejuruan TIK atau Digital ini pangsa pasarnya yang luar biasa banyak sekali. Untuk kejuruan TIK kita fokuskan yang sifatnya non boarding,” ujarnya.
Kata Sholahudin menambahkan setelah peserta pelatihan ini lulus dari BBPVP Bandung, ada beberapa perusahaan perusahaan yang meminta langsung ke kita dari sisi lulus pelatihan. Seperti, perusahaan AHAS, perusahaan Planet Ban, PT Jabil, dan juga berbagai perusahaan lainnya.
Disamping itu juga kata Sholahudin ini menjelaskan, telah memiliki Lembaga Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Industri Daerah ( FKLPID). FKLPID ini bertujuan untuk menjembatani hasil hasil pelatihan maupun rekomendasi rekomendasi yang harus kita lakukan dari sisi pelatihan untuk bisa link end match dengan industri. Sedangkan unsur unsur dari FKLPID ada dari perusahaan perusahaan.
“Kita juga berharap bahwa dalam proses memfasilitasi dan membentuk FKLPID itu bisa menyeram minimal membantu untuk membuka jejaring yang lebih luas lagi dalam proses penempatan dari hasil pelatihan pelatihan yang kita lakukan di BBPVP Bandung ini,” ujar Sholahudin.
Kepala BBPVP Bandung Sholahudin menambahkan, untuk tahap ke tiga sudah dibuka untuk pendaftaran melalui Medsos BBPVP Bandung yang bisa diakses oleh masyarakat Bandung. Pendaftaran dimulai 27 April dan akan di tutup pendaftaran 3 Mei 2024 dan target pelaksana pelatihan akan dimulai pada tanggal 13-17 Mei 2024.
Sementara itu Kepala Kejuruan Manufaktur, Adhe dan didampingi Instruktur Wahyono saat ditemui mengatakan, ada 5 kelas peserta pelatihan. 4 kelas sudah selesai. Peserta pelatihan tersebut adalah pembuatan press tool, pembuatan JIG dan Fixture dengan 360 JP. Ada 3 sub kejuruan yakni Sub kejuruan Mesin Produksi, Sub kejuruan CNC dan CAD, Sub kejuruan Sheet Metal.
Kata Adhe selaku Kajur Manufaktur yang didampingi Instruktur Wahyono menjelaskan, program pelatihan yang sudah selesai pembuatan Mold Dasar dengan durasi waktu 340 JP tambah pengoperasian mesin CNC dengan program CAM dengan durasi waktu 340 JP. 4 sudah selesai. 1 mesin berjalan Teknisi Manufaktur dengan durasi waktu 1200 JP. Empat paket ada 64 orang yang sudah selesai tahun ini. Yang sedang berjalan 1 paket program teknisi terdiri dari 16 orang. Jam pelatihannya panjang 1200 JP diakhiri dengan OJT(Onthe Job Training) magang di perusahaan.
Lanjutnya, peserta pelatihan selesai dapat sertifikat pelatihan dari BBPVP Bandung. Bagi peserta yang lulus untuk mengikuti uji kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Syarat peserta siswa yang ikut uji siswa BBPVP yang lulus pelatihan. Jadi kalau pelatihan tuntas dapat sertifikat pelatihan. Kemudian mereka pesera mengikuti uji kompetensi yang akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari BNSP. Ada dua dapat sertifikat. 1. Sertifikat Pelatihan 2. Sertifikat Uji Kompetensi, terang Adhe dan Wahyono.
Kajur Teknik Otomotif Andri yang didampingi Tonggo Hutauruk selaku Expert ASC menjelaskan, peserta pelatihan Otomotif ini melaksanakan 2 bulan di teknis kejuruan dan 1 bulan sebelum di non teknis yakni shoft skill. Tahap 1. Engine Measurment. 2. Over houl engine tambah perakitan.
Saat ini tahap kedua kata Andri menambahkan yakni tune up konvensional yakni sistim pengapian, starter, pendingin, pengisian. Durasi untuk pelatihan 1200 JP selama 7-8 bulan. Setelah tugas akhir prakarya lakukan uji kompetensi. Perusahaan untuk direkrut peserta tenaga kerja di perusahaan dari hasil OJT.
Kata Andri pelatihan yang sedang berjalan tahap dua yakni, pelatihan teknisi kendaraan ringan dengan durasi waktu 1200 JP, Pengoperasian Forklift 280 JP, pemeliharaan berkala kendaraan ringan 300 JP, pemeliharaan kendaraan ringan sistem injeksi 300 JP.
“Pemeliharaan pengoperasian Forklift sangat banyak peminatnya karena pelatihan ini mendapat sertifikat pelatihan, sertifikasi BNSP dan penerbitan lisensi SIO semacam SIM,” paparnya. (Rob).