Peran Kemnaker Dalam Pengembangan Talenta Muda Indonesia

Picsart_24-04-04_03-55-28-624

Lembang, FajarNews– Peran Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam pengembangan talenta muda Indonesia kian berbenah untuk membina dan mengembangkan serta mempersiapkan talenta muda sebagai agen menuju perubahan mewujudkan Indonesia emas pada 2045 mendatang. Pembenahan itu dimulai dari pembinaan kepada 105 talenta muda yang berpotensi mengambangkan kreatifitasnya secara digital.

Demikian Koordinator Bidang Peningkatan Jejaring dan Uji Coba Model Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja (BBPKK), Lembang Widi Wijanarko mengawali penjelasannya terkait talenta muda dimasa mendatang.

Ia mengatakan itu saat wartawan media online ini berkesempatan menyambanginya di Ruang Kerjanya, Rabu, (3/04/2024). Awalnya, kata Widi menjelaskan, talent itu berawal dari talent hub yang diorganisir oleh kesekjenan. Kemudian Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalatas) membuat talentcorner. Selanjutnya, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) melalui BBPKK Lembang membuat program untuk talentamuda.

“Jadi saat ini sudah ada tiga unit kerja yang mempunyai tugas pembinaan talenta muda di Kemnaker dan itu salah satu dari program Sembilan Lompatan Menaker. Masing masing talent itu diperuntukan kepada kalangan milineal yang mau mengembangkan ide dan kreatifitasnya. Khusus untuk talenthub, semua pesertanya adalah anak muda yang punya ide digital,” kata Widi.

Widi menyebutkan, kegiatan pembinaan talenta muda dimulai setelah Balai Besar berhasil menyelenggarakan kompetisi inovator muda pada Desember 2023 lalu. Kegiatan inovator muda itu diawali dari 105 peserta yang tidak saling kenal, karena mereka berasal dari daerah yang berbeda. Kemudian panitia membagi kedalam tiga kelompok kemampuan, yakni Hustler (kemampuan mengelola bisnis), Hacker (keahlian membuat system aplikasi) dan Hipster (kemampuan mendesain komunikasi visual). Dari tiga kelompok itu, panitia membentuk 35 kelompok, dimana masing masing pesertanya terdiri dari satu orang dari ketiga kelompok tersebut untuk dikompetisikan. Dari kompetisi itu, katanya melanjutkan, panitia memperoleh 10 besar kelompok innovator muda.

“Dari penilain juri, ada lima kelompok innovator muda yang berhasil menduduki peringkat. Peringkat pertama adalah kelompok I-Pro dengan inovasi Permodalan UMKM. Kemudian peringkat kedua adalah kelompok Rona dengan inovasi Fotogaraper Wanita. Peringkat ketiga adalah Trash 2 Treats dengan inovasi pengolahan limbah. Peringkat keempat kelompok 4Grow dengan inovasi Peningkatan Penjualan Kopi dan peringkat kelima adalah kelompok Herbatech dengan inovasi Penjualan Obat Herbal. Masing masing peringkat terbaik itu akan menjadi agen perubahan wirausaha muda di daerah dengan cara mendorong para Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Lanjutan untuk mengembangkan usahanya,” kata Widi

Jadi, kata Widi kehadiran innovator muda ditengah masyarakat adalah sebagai garda terdepan untuk mensosialisasikan wirausaha berbasis digital, sekaligus mendorong TKM Lanjutan berkembang menjadi wirausaha baru berbasis digital

Ia mengatakan, tiap tahun Balai Besar selalu membina tenaga kerja mandiri (TKM) sebanyak 2.000 – 3.000 orang. Untuk 2024, pihaknya membina 2.990 orang dengan berbagai macam usaha, mulai budidaya ikan, ternak, pertanian hingga fashion. Mereka, kata Widi nanti akan mengunduh dan menggunakan aplikasi yang telah dirancang oleh innovator muda tersebut.

“Jadi ketika mereka sudah bertumbuh menjadi wirausaha baru maka tugas kita selesai. Intinya kami mengarahkan peserta TKM Lanjutan itu untuk menjadi wirausaha baru,” ujarnya. (Rob).