TKW asal Dompu NTB Disiksa Majikan di Oman, Sudah Dipulangkan Oleh Pemerintah ke Daerah Asalnya
Jakarta, FajarNews– Nurul Huda Aziz (36), seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kelurahan Kandai I RT 07 RW 03 Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), disiksa majikan di Salalah Oman, sudah dipulangkan kedaerah asalnya oleh pemerintah melalui terminal Tiga Bandara Soekarno Hatta Banten, Selasa, (02/04/2024).
“Selama berada di sana, saya hampir setiap hari disiksa majikan saya. Majikan yang pertama bernama Muhammad Ali Ais Isa, mencakar muka saya tapi tidak saya viralkan. Saya hanya menelepon KBRI Oman, yang diterima oleh Asep. Saya mengadu tiga sampai empat kali akan tetapi ngak direspon. Asep hanya mengirim nomor telepon polisi. Saya menelepon polisi dua kali ada jawaban dari polisi share alamat majikan. Saya share alamat rumah majikan polisi datang ketahuan sama majikan lalu hp saya dibanting. Saya memaafkan majikan tapi terulang kembali penyiksaan terhadap saya. Saya disiksa sama majikan sama anaknya, di saat suaminya lagi keluar mereka mengeroyok saya,” ucap Nurul Huda saat ditanya oleh Judha Nugraha Selaku Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia Direktorat Pelindungan WNI, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang didampingi oleh Alitsabith dari Direktorat PTKLN, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Wahyudi,SE selaku Analis Tenaga Kerja BP3MI Banten.
Nurul mengaku telah menjadi korban penganiayaan oleh majikan perempuan dan anak-anaknya. Penganiayaan itu sudah sering dialami dan dilakukan sang majikan perempuan bersama anak-anaknya ketika suami atau ayah mereka berada di luar rumah. Akibat penyiksaan itu, wajah saya luka luka dicakar. Sejak tiba di Salalah Oman pada tahun 2014 lalu kerap kali mendapat penyiksaan dari majikan. “Saya berangkat akhir tahun 2014, melalui Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di Jakarta. Kemudian dikirim ke Negara Oman untuk menjadi Pembantu Rumah Tangga (PRT),” sambungnya. Saat ditanya yang memberangkatkannya, Nurul Huda Azizah mengaku ditempatkan PT Anugrah yang beralamat di Jalan Condet Raya, Jakarta Timur, perusahaan penyalur tenaga kerja itu hanya dua minggu memberikan pembinaan atau latihan kepadanya yaitu latihan bahasa Arab dan bahasa Inggris visa datang memang lagi rejeki saya, lalu saya di interview majikan belum ada satu bulan di penampungan sudah dikirim ke Oman,’ tuturnya.
Penganiayaan terhadap Nurul tidak henti hentinya dialami. Saya berganti majikan baru yang kedua bernama Ahmad Sansari . “Setiap kali disuruh saya selalu dipukul dibanting dan dijambak, di injak injak. Apa lagi kalau pas penyakit gula darah majikannya kambuh Nurul selalu pelampiasan amarah dan penyiksaan. Tak hanya majikan saya, anak majikan saya juga ikut menyiksa saya. Penyiksaan baru baru ini yang saya viralkan karena saya ngak kuat lagi mendapat siksaan dari majikan dan anaknya,” ucap Nurul.
Nurul mengatakan istri majikan saya selalu melontarkan kata kata hinaan seperti nenekmu orang miskin, orang susah, muka seperti anjing, muka seperti babi, muka setan, mengatakan orang kotor dan lain lain yang tidak pantas untuk didengar anak anak. Nurul mengaku tidak mau kembali lagi bekerja menjadi TKI. Dia mengaku kapok.
Saat Nurul ditanya apakah akan membuat tuntutan kepada pihak majikan atau membuat laporan? Nurul hanya menjawab biarlah Tuhan yang menghukumnya dan membalasnya.
“Selama saya bekerja di Oman gaji tetap lancar. Gaji yang ditawarkan kepadanya tergolong kecil yakni 110 real Oman/bulan. Masalah gaji lancar. Tiap bulan gaji saya selalu kirim ke kampung buat orang tua,” ungkap Nurul dengan mengucap syukur. (Rob).