Hongkong dan Taiwan Tujuan Favorit Pekerja Migran Asal Lampung Timur 

Picsart_23-12-18_19-13-58-866

Lampung Timur, FajarNews– Hari Migran International 2023 dengan tema “Kreatif Berdaya Keluarga Bahagia Indonesia Jaya,”. Setiap tanggal 18 Desember selalu dirayakan dengan meriah. Berdasarkan data penempatan dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Provinsi Lampung menempati posisi ke-5 dari 38 provinsi, dan Kabupaten Lampung Timur menempati posisi ke-15 sebagai kabupaten/ kota penyumbang Pekerja Migran terbanyak se Indonesia dengan total saat ini, adalah 15.641 penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Salah seorang CPMI yang bernama Tri Welas asal Lampung Timur dari P3MI PT. Prigel Antar Sukses tujuan bekerja ke Hongkong ini mengatakan, keinginannya bekerja ke luar negeri ingin mencari uang. Pengen memperbaiki ekonomi, pengen punya tabungan untuk masa depan, tabungan hari tua terutama. Pengen sukses di usia muda.

“Saya bekerja di luar negeri Hongkong sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) untuk mengurus baby atau anak kecil. Gaji yang ditawarkan dan saya terima tiap bulan di Hongkong sebanyak Rp. 10 juta. Perasaan saya senang kalau sudah bekerja disana,” ujarnya.

Kata Tri Welas menambahkan, Hongkong adalah tujuan favoritnya untuk bekerja. Saya menghimbau sebagai sesama pekerja migran harus menjaga sikap kepada orang. Harus nurut sama majikan. Harus pintar pintar jaga diri. Juga harus sabar bekerja di majikan sehingga membawa hasil yang baik.

Sementara itu Isnawati CPMI asal Lampung Timur ini juga mengatakan hal yang sama bahwa tujuan favoritnya untuk bekerja adalah Taiwan.

“Tujuan saya ke luar negeri negara Taiwan adalah untuk cari uang supaya bisa membantu keluarga dan perbaiki ekonomi,” ujar Isnawati PMI ex Malaysia ini.

Isnawati menambahkan, bahwa selama direkrut P3MI PT Prigel Antar Sukses dari 5 Oktober 2023 sampai 28 Desember 2023 sudah mendapatkan pendidikan di BLKLN yang diajarkan bagaimana nanti bekerja di Taiwan merawat orang tua. Gaji yang ditawarkan sebagai ART merawat orang tua sebesar Rp. 10 juta per bulan. Ia juga belum dapat memastikan kapan akan ditempatkan disana karena belum dapat atau visa belum turun.

“Saya bangga jadi PMI ke luar negeri. Kesulitan ekonomi lah yang mendorong bekerja di luar negeri. Saya meminta kepada teman teman yang akan bekerja ke luar negeri tetap semangat. Tetaplah optimis meraih keberhasilan atau kesuksesan. Pulang ke tanah air membawa uang yang banyak agar keluarga ku sejahtera,” jelasnya.(Rob).

 

.