Penandatangan Perjanjian Kerjasama Pembangunan BLK Komunitas Tahun 2023

Picsart_23-08-14_17-38-34-290

Surabaya, FajarNews– Direktorat Kelembagaan Pelatihan Vokasi, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama pembangunan BLK Komunitas tahun 2023. Total keselurahan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) yang sudah melakukan pendatanganan sebanyak 500 BLK Komunitas.

Hari ini tahap keempat terakhir sebanyak 120 BLK Komunitas dari total keseluruhan 500 BLK Komunitas yang sudah melakukan penandatangan perjanjian kerjasama pembangunan yang diawali pada bulan Juli yang lalu. Jadi total keseluruhan sudah 500 BLKK sesuai target tahun ini. Demikian dikatakan oleh Direktur Kelembagaan. Pelatihan Vokasi Kemnaker, Agung Nur Rohman, di Surabaya, Senin, (14/08/23).

“Penandatangan simbolis telah dilakukan perjanjian kerjasama pembangunan tahap keempat.

Arahan melaksanakan pembangunan sesuai petunjuk teknis dan mempercepat pelaksanaan pembangunan mengingat tahun 2024 harus segera dimanfaatkan untuk melatih masyarakat untuk membekali keterampilan menuju pasar kerja. Sehingga keberadaan BLK komunitas mampu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian dimana BLK komunitas berada,” katanya.

Lanjut Agung mengatakan, yang baru bangun harus mengikuti juknis. Jangan sampai membangun tidak sesuai juknis. Jangan membuat gambar sendiri. Nanti kalau membuat gambar sendiri bisa bermasalah ada kekurangan volume kekurangan ukuran dan lain sebagainya. Nanti pada saat diaudit pembangunannya semua harus mengembalikan uang nya ke negara karena membangun tidak sesuai juknis. Juknis itu kita buat selengkap mungkin sebaik mungkin dan sudah melalui proses 3-4 tahun dan selalu setiap tahun diperbaiki untuk membuat workshop BLK Komunitas akan lebih baik dan tentu secara teknis sudah diperhitungkan workshop yang akan dibangun.

“Harapannya 10-15 tahun ini tetap workshop. Jadi sekali lagi harus dibangun sesuai juknis. Kemudian harus dipertanggungjawabkan baik itu pembelian material maupun upah tukang. Komponennya hanya ada dua yakni beli material dan membayar tukang. Tapi harus material yang sesuai yang akan dibangun,” ujarnya.

Kata Agung percepat lagi pembangunannya karena di bulan November sampai Desember itu musim hujan. Oleh karena itu biar sama sama enak harapannya di bulan November awal sudah jadi. Instrukturnya sudah pulang setelah diklat. Alatnya sudah dikirim. Jangan sampai atap bagunan belum ada. Mau disimpan dimana alatnya nanti. Jendelanya belum ditutup. Sayang nanti alat itu hilang. Makanya tolong di percepat lagi proses pembangunannya.

“Jadi kalau bisa harus sesuai target yang telah ditentukan. Kemarin kemarin kita memang percepat MoU nya supaya bulan November yang akan datang sudah jadi. Dan harapan MoU terakhir ini mudah mudahan tidak sampai Desember selesai. Kemudian segera diurus perizinannya. Izin penyelenggaraan latihan. Tahun depan kita siapkan anggaran untuk melatih masyarakat sekitar maupun alumni yayasan keagamaan semua. Kalau belum ada izinnya tentu itu belum bisa dinamakan BLK. Yang bisa disamakan BLK Komunitas adalah perizinannya. Setelah gedung selesai langsung diurus perizinannya untuk menyelenggarakan pelatihan,” kata Agung.

Ditambahkan Agung, yang sudah mandiri BLK Komunitas sudah banyak. Termasuk kemarin yang dipamerkan di Jombang. Harapannya nanti bapa ibu menerima anggaran program pelatihan hanya tiga tahun. Setelah itu nanti sudah tidak lagi mendapatkan program anggaran. Tapi kami akan mendampingi selama tiga tahun bagaimana mencari mitra bagaimana mencari pendanaan pelatihan baik dari dana desa dari dana perusahaan maupun swadana masyarakat. Contohnya, kata Agung BLK Komunitas Al- Muksin yang berada di Blitar, yang setiap tahun bisa melatih 140 orang dengan cara swadana masyarakat. Masyarakat datang ke BLKK Al- Muksin Blitar karena masyarakat percaya bahwa dia berlatih di BLKK Al-Muksin, ada jaminan mereka bisa langsung bekerja. “Saya yakin masyarakat kita ini kalau ada jaminan ikut latihan disini langsung dapat bekerja. Bayar berapapun tidak keberatan. Tetapi sebaliknya gratis pun kalau ngak ada jaminan peningkatan keterampilan saya yakin masyarakat tidak mau datang ke BLK Komunitas,” ungkapnya.

Selama tiga tahun kata Agung, akan didampingi bagaimana menyelenggarakan pelatihan bagaimana menjaga mutu pelatihan baik. Kemudian bagaimana penjaminan atas lembaga melalui akreditasi. Bagaimana nantinya alumninya bisa jaya bisa bekerja. Nanti akan kita dampingi mencari mitra mitra yang strategis. Jadi kedepan semuanya harus bisa mandiri. Tetapi proses mandiri ini akan kita dampingi selama tiga tahun. “Yang sukses yang sudah dipamerkan prodaknya semua di pamerkan ini dibangun pada tahun 2017-2019. Meraka sudah banyak yang mandiri tidak butuh lagi anggaran pelatihan di BLK Komunitas,” ujar Agung. (Rob).