Kemnaker dan Mabes TNI Bentuk Kerjasama Pelatihan Barista Tataboga di BBPVP Medan

Picsart_23-07-14_11-00-55-285

Medan, FajarNews– Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Markas Besar ( Mabes) TNI bentuk kerjasama dalam pelatihan Barista dan Tataboga di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan. Peserta pembekalan keterampilan program pelatihan Barista dan Tataboga kerjasama Mabes TNI dan BBPVP Medan sudah berlangsung sejak 03 Juli 2023 hingga 04 Agustus 2023. Pelaksanaan pelatihan Barista dan Tataboga terhadap 32 TNI dari matra tiga angkatan. 1. Angkatan Darat, 2 Angkatan Udara dan 3. Angkatan Laut mengikuti pelatihan peningkatakan kompetensi di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BBPVP) Medan.

Pelatihan melalui skema kerjasama yang dituangkan dalam nota kesepakatan itu sudah dilaksanakan sejak 03 Juli hingga 4 Agustus 2023 ( 180 jam pelatihan) dan diutamakan bagi anggota TNI yang akan memasuki usia pensiun. Kerjasama pelatihan itu untuk peningkatan kompetensi kejuruan Barista dan Tataboga. Dari 32 peserta tersebut, 16 diantaranya memilih mengikuti pelatihan kejuruan Barista dan 16 peserta lainnya mengikuti pelatihan tataboga.

Kepala Bagian Tata Usaha ( Kabag- TU) BBPVP Medan Budi Raharjo mengatakan, pelatihan itu merupakan bentuk kolaborasi antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan Mabes TNI untuk meningkatkan kompetensi peserta di bidang kopi dan penganan jenis roti dan kue. Sebagaimana kelompok masyarakat lain yang mengikuti pelatihan, BBPVP Medan juga melaksanakan pelatihan kepada TNI berdasarkan kelompok, dimana satu kelompok ( satu paket pelatihan) terdiri dari 16 peserta.

“Jenis dan perlakuan pelatihan kepada anggota TNI ini sama dengan perlakuan kepada kelompok masyarakat sipil yang mengikuti pelatihan. Mereka diajari dengan ilmu soft skill, teori dan praktek meracik kopi secara manual dan melalui mesin kopi oleh instruktur dan terakhir mereka juga akan mendapatkan sertifikat uji kompetensi dari BBPVP dan Badan Nasional Sertifikasi Kompetensi (BNSP). Jadi, para peserta pelatihan ini dinyatakan kompeten setelah mereka diuji oleh aksesor,” kata Budi di Medan, Kamis (13/07/2023).

Ia mengatakan, skema kolaborasi kerjasama pelatihan itu diawali dari kunjungan Mabes TNI ke BBPVP Medan beberapa bulan lalu untuk mendiskusikan pelaksanaan pelatihan bagi anggota TNI dan aparatur sipilnya. Setelah berdiskusi, kata Budi melanjutkan, pihaknya menyepakati pelatihan itu sehingga pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan di awal Juli 2023.

“Yang mengikuti pelatihan ini umumnya dari bagian logistik TNI dan itu dimaksudkan agar para peserta pelatihan itu dapat melayani dan menyajikan kopi. Jadi, selain kemampuan di bidang militer, mereka juga mampu melayani dan menyajikan kopi dengan rasa yang enak kepada tamunya,” kata Budi sambil menambahkan, salah satu sisi positif keikutsertaan TNI mengikuti pelatihan di BBPVP Medan ini, mereka bisa menjadi contoh menerapkan disiplin kepada peserta pelatihan lainnya.

Bambang Subroto (50), pegawai negeri sipil yang bekerja di Lantamal 1 Angkatan Laut Belawan mengaku termotivasi mengikuti pelatihan Barista karena ingin menambah wawasan dan mengenal lebih jauh tentang kopi. Selain itu, di kantor tempatnya bekerja juga sangat membutuhkan tenaga penyaji kopi. Pria yang sudah bertugas di Lantamal 1 Belawan sejak 27 tahun lalu itu juga berencana membuka usaha cafe coffee setelah pensiun.

Ia mengatakan, setelah mengikuti pelatihan selama 2 minggu, Instruktur Barista telah membekali peserta mengenai ilmu dari hulu ke hilir tentang kopi, yakni mulai cara menanam, memetik dan mengumpul kopi hingga ke pengelolaannya. Jadi, kata Bambang, pelatihan Barista itu tidak sekedar belajar cara membuat dan menyajikan kopi tetapi juga diajari mengenai cara mengekspor kopi, merousting hingga membuat berbagai macam rasa kopi.

“Setelah mengikuti pelatihan selama 2 minggu di BBPVP ini, kami sudah mendapat kompetensi dasar mengenai cara membuat kopi rasa capucino, expresso, americano dan late. Berikutnya di minggu ke 3, kami juga akan diajari cara meracik kopi dengan berbagai rasa,” kata Bambang

Untuk pelatihan meracik kopi secara manual, kata Peltu Kusriadi menimpali, akan dipelajari di minggu berikutnya. Pelajaran itu terkait cara membuat kopi kekinian seperti rasa strawberry, avocado dan lain lain. Selain termotivasi mengenal dan meracik kopi, Kusriadi juga termotivasi mengikuti pelatihan Barista untuk persiapan berusaha menjelang pensiun.

“Saat ini saya berusia 51 tahun dan dua tahun lagi akan pensiun dari Angkatan Udara. Saya akan menggunakan dana pensiun untuk modal usaha,’ ujarnya.

Serda TNI AD, Taufik Hidayat (38) juga berniat mengikuti pelatihan Barista karena termotivasi untuk berusaha bidang kopi. Ia berencana membuka usaha dengan cara mempekerjakan orang. Namun dibalik itu, pria berbadan tegap ini juga ingin mempersiapkan dirinya sebagai mentor meracik kopi di kesatuannya.

“Selain untuk berusaha, tujuan saya mengikuti pelatihan Barista ini juga agar dapat mensosialisasikan sekaligus menjadi mentor cara meracik kopi di batalyon tempat saya dinas,” kata Taufik yang bertugas di Batalyon Zeni Tempur Dira Dharma, Medan.

Ketika dimintai komentarnya terkait keberadaan BBPVP Medan, ketiga personil yang masih aktif bekerja itu mengatakan, balai pelatihan itu sangat berguna bagi masyarakat yang ingin meningkatkan kompetensi sesuai kejuruannya.

“BBPVP ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dapat belajar beberapa jenis kejuruan bidang parawisata yang dapat digunakan sebagai bekal mencari pekerjaan di dalam dan luar negeri,” kata ketiganya sambil menambahkan semua pelatihan itu gratis, termasuk makan, minum, seragam pelatihan dan ATK juga diperoleh secara gratis. Bahkan mereka juga sangat terkesan dengan instruktur yang melatih karena cara penyampainnya rilkes, santai dan mudah dicerna. “Kami punya instruktur tiga orang. Ketiga instruktur itu dalam menyampaikan materi teori dan praktek cukup gampang dimengerti bahasanya,” ungkapnya. ( Rob).