Tidak Semua Bisa Kerja di Freeport, Masyarakat Diajak jadi Pengusaha

TIMIKA, FajarNews– Keberadaan PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, tidak hanya memberikan peluang pekerjaan kepada masyarakat, tepati juga peluang usaha.

Kementerian Tenaga Kerja melalui Badan Perluasan Kesempatan Kerja (BPKK) Kendari mengadakan rembuk lokal bersama 30 peserta di Hotel Horison Diana Timika, Senin (26/6/2023) dan Selasa (23/6/2023).

Kepala BPKK Kendari, Mashur menjelaskan rembuk lokal ini untuk memperluas kesempatan kerja berbasis kawasan, dan sebagai upaya nyata dari rangkaian membangun jejaring kolaboratif dan sinergitas dalam menguatkan pengembangan tenaga kerja mandiri (TKM) di Mimika.

Tahun ini di Papua di Bintuni dan Timika, kedepan akan berkembang sesuai kebutuhan masyarakat,” katanya.

Mimika termasuk kawasan yang dimungkinkan perlu dilibatkan masyarakatnya untuk mengambil peran terkait keberadaan perusahaan, seperti Freeport yang ada di Timika.

Dikatakan, tidak semua masyarakat Mimika bisa bekerja sebagai karyawan Freeport, untuk itu pihaknya membuat kegiatan tenaga kerja mandiri berbasis kawasan.

Artinya masyarakat yang tidak bisa tercover untuk jadi karyawan perusahaan, bisa melakukan suatu kegiatan usaha mandiri,” kata Mashur.

Usaha yang dibuat minimal bisa untuk mengakomodir kebutuhan diri sendiri, dan bisa dimaksimalkan untuk bersinergi dengan perusahaan yang ada.

Suatu perusahan kata dia, tentu punya banyak hal yang dibutuhkan, dan itu bisa disuplai oleh tenaga kerja mandiri.

Itu yang kita lagi rintis, supaya kedepan pelaku TKM ini yang akan membangun kolaborasi dengan Freeport misalnya. Selain untuk kebutuhan masyarakat sendiri juga untuk mengembangkan diri untuk memenuhi kebutuhan perusahaan,” katanya. (Rob).