LSM Indonesia Membangun, Mempertanyakan Perawatan Gedung Sekolah SDN Pisangan Baru 07

JAKARTA, Media FajarNews Masih jadi masalah, berdasarkan data dan investigasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Indonesia Membangun (IM). Penggunan dana Bantuan Operasinal Sekolah (BOS) tahun 2021 dan Tahun 2022 SDN Pisangan Baru 07 Pagi Kecamatan Matraman Jakarta Timur wilayah 1, diduga sarat penyimpangan.

Terutama terkait anggaran sejumlah peruntukan kegiatan dan pengadaan barang dan jasa diantaranya, pembayaran honor yang tidak sesuai dengan RKAS, pengembangan perpustakaan, kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler. Selanjutnya, mengenai pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, penyediaan alat multimedia pembelajaran dan pungutan uang kas kelas yang dikelola oleh Kordinator Kelas (Korlas).
Ketua Harian LSM Indonesia Membangun, Swardi SHT kepada sejumlah awak media di lingkungan kantor Walikota Jakarta Timur, Kamis (17/11/22) mengatakan diduga dana BOS Tahun 2021 dan Tahun 2022 sekolah tersebut syarat dengan penyimpangan. “Seperti hal nya, dana perawatan dan pemeliharaan gedung sekolah”. Terlihat gedung sekolah banyak yang rusak. Gaji honerer yang diberikan tidak sesuai dengan RKAS serta masih adanya pungutan uang kas kelas,” kata Swardi.
Kepala SDN Pisangan Baru 07 Pagi, Nurlince Pardosi yang dikonfirmasi melalui Surat Nomor: 231/LSM-IM/XI/2022 tertanggal 14 November 2022 dengan sejumlah pertanyaan terkait penggunaan anggaran dana BOS tersebut.
Nurlince Pardosi membalas surat yang dilayangkan oleh LSM IM yang isi balasan surat tidak sesuai dengan surat konfirmasi yang dipertanyakan oleh LSM Indonesia Membangun.
“Ketika dikonfirmasi oleh awak media melalui telepon selulernya dengan Nomer 0896-6259XXXX sampai berita ini ditayangkan, Kepala Sekolah SDN Pisangan Baru 07, Nurlince Pardosi belum bisa dihubungi.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Administrasi Jakarta Timur, Linda Romauli Siregar, melalui Plt Kasi Dikdas dan PKLK, Tri Kurniasih saat dikonfirmasi via pesan singkat Whatsapp menyampaikan kami harus mempelajari dulu dan kami akan tindaklanjuti. Dengan memanggil kepala sekolahnya, “Siap kami akan segera tindaklanjuti,” kata Tri Kurniasih.(Red)